
TAMIANG LAYANG – Pemerintah Kabupaten Barito Timur menggelar Rapat Koordinasi Tanggap Darurat Banjir pada Selasa malam, 13 Mei 2025, pukul 20.00 WIB, bertempat di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Barito Timur. Rapat ini dipimpin langsung oleh Bupati Barito Timur, M. Yamin, dan dihadiri oleh Asisten III Setda Bartim dan Kepala OPD terkait beserta jajarannya dan Camat se Kabupaten Barito Timur dan APDESI.
Rapat ini merupakan langkah cepat pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana banjir akibat kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Barito Timur. Dalam arahannya, Bupati M. Yamin menyampaikan bahwa rapat ini bertujuan untuk menyatukan langkah, memperkuat koordinasi lintas sektor, serta memastikan kesiapan seluruh elemen pemerintah daerah dalam menghadapi situasi darurat.
“Rapat ini penting agar kita tidak bergerak sendiri-sendiri. Harus ada koordinasi yang kuat antar instansi agar penanganan bencana bisa dilakukan dengan cepat, tepat, dan terukur,” ujar Bupati.

Bupati juga menekankan pentingnya kesiapan peralatan dan sumber daya di lapangan. Ia menyebutkan bahwa di empat desa terdampak yang telah dikunjungi belum ada perahu karet, baru hari ini (kemarin,red) perahu karet tiba sebagai sarana evakuasi. Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya kesiapan perahu karet di setiap desa yang berpotensi terdampak banjir. Selain itu, Bupati juga menyampaikan pentingnya penyediaan aki solar cell untuk keperluan penerangan, khususnya sebagai sumber listrik alternatif seperti genset.
Sebagai langkah ke depan, Bupati M. Yamin berharap adanya pemasangan repeater di wilayah-wilayah rawan bencana guna mendukung kelancaran komunikasi darurat. Ia juga mendorong agar di setiap desa dibentuk tim khusus yang bertugas menangani bencana banjir maupun kebakaran. Hal serupa juga ditujukan kepada BPBD Damkar yang diharapkan dapat menjadi penggerak pembentukan tim relawan kebencanaan di setiap kecamatan.
Lebih lanjut, Bupati mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah desa dan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah tambang, perkebunan kelapa sawit, maupun pelabuhan, untuk turut serta dalam kolaborasi penanggulangan bencana. Menurutnya, tanggap darurat bencana hanya dapat berjalan efektif apabila dilaksanakan secara sinergis dan berkelanjutan.
“Kita berharap koordinasi seperti ini terus terjaga. Masyarakat harus merasakan kehadiran pemerintah dalam situasi darurat. Jangan sampai ada yang merasa dibiarkan sendiri menghadapi bencana,” tegasnya.
Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam membangun respons cepat dan terintegrasi terhadap bencana banjir, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat kecamatan, desa, dan pihak swasta dalam upaya penanggulangan bencana secara menyeluruh. (asa)
960 total, 7 kali dibaca hari ini